Sami Yusuf | Al-Mu'allim
We once had a Teacher
kita pernah memiliki seorang guru
The Teacher of
teachers,
Gurunya guru
He changed the world
for the better
Dia rubah dunia menjadi lebih baik
And
made us better creatures,
Dan menjadikan kita makhluk yang lebih baik
Oh
Allah we’ve shamed ourselves
Ya Allah, kami malu pada diri kami
We’ve
strayed from Al-Mu’allim,
Kami telah jauh meninggalkan Al Mu’allim (Sang
Guru)
Surely
we’ve wronged ourselves
Tentu ini hal ini menzalimi diri kami
What
will we say in front him?
Apa yang akan kami katakan padanya?
Oh
Mu’allim…
Wahai, sang guru
He was
Muhammad salla Allahu ‘alayhi wa sallam,
Dia adalah Muhammad salla Allahu ‘alayhi wa
sallam
Muhammad,
mercy upon Mankind,
Muhammad, manusia paling mulia
Teacher
of all Mankind.
Guru dari semua manusia
Abal Qasim [one of the names of the Prophet]
Bapaknya Qosim (Salah satu julukan Nabi s.a.w)
Ya
Habibi ya Muhammad
Wahai kekasihku, Ya Muhammad
Ya
Shafi’i ya Muhammad
Wahai pembelaku, Ya Muhammad
Khayru
khalqillahi Muhammad
Makhluk Allah yang paling mulia
Ya
Mustafa ya Imamal Mursalina
Wahai yang terpilih, pemimpin para nabi
Ya
Mustafa ya Shafi’al ‘Alamina
Wahai yang terpilih, Wahai pembela dunia
He prayed while others slept
Dia sholat ketika yang lain tidur
While
others ate he’d fast,
ketika yang lain kenyang, dia berpuasa
While
they would laugh he wept
ketika mereka tertawa, dia tersedu
Until
he breathed his last,
hingga nafasnya yang terakhir
His
only wish was for us to be
satu-satunya yang dia minta, kita termasuk
Among
the ones who prosper,
diantara orang-orang yang beruntung
Ya
Mu’allim peace be upon you,
Wahai Mu’allim, kesejahteraan bagimu
Truly
you are our Teacher,
Engkau benar-benar guru kami
Oh
Mu’allim..
Wahai, sang guru
Ya Habibi ya Muhammad
Wahai kekasih, ya Muhammad
Ya
Shafi’i ya Muhammad
Wahai pembelaku Muhammad
Ya
Rasuli ya Muhammad
Wahai Rasulku, Muhammad
Ya
Bashiri ya Muhammad
Wahai sang pembawa berita gembira, Muhammad
Ya
Nadhiri ya Muhammad
Wahai, sang pemberi peringatan, Muhammad
‘Ishqu
Qalbi ya Muhammad
Cinta di hatiku, wahai Muhammad
Nuru
‘Ayni ya Muhammad
Cahaya Mataku, Ya Muhammad
He taught us to be just and kind
Dia ajari kita menjadi sederhana dan baik
And to
feed the poor and hungry,
dan memberi makan yang miskin dan kelaparan
Help
the wayfarer and the orphan child
menolong musafir dan anak yatim
And to
not be cruel and miserly,
dan tidak keji dan pelit
His
speech was soft and gentle,
bicaranya pelan dan lembut
Like a
mother stroking her child,
seperti ibu yang mengingatkan anaknya
His
mercy and compassion,
kasih dan sayangnya
Were
most radiant when he smiled
adalah yang paling indah jika dia tersenyum
0 komentar:
Posting Komentar